More

    Tips memulai investasi untuk mahasiswa

    Tips memulai investasi untuk mahasiswa – Masyarakat kian sadar betapa pentingnya investasi. Tak sedikit pula mahasiswa yang ingin berinvestasi untuk di masa depan. Akan sangat menguntungkan jika bisa berinvestasi sejak muda. Tetapi, akan sangat berisiko pula jika tidak memahami terlebih dahulu jenis investasi yang dipilih. Terutama untuk mahasiswa yang belum berpenghasilan tetap dan hanya mengandalkan uang saku untuk kuliah. Nah, inilah tips memulai investasi untuk mahasiswa agar tidak merugi.

    Baca juga : Mengapa Berinvestasi di Properti ?

    Kumpulkan informasi

    Gunakan kemudahan pada internet dalam mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mempelajari jenis investasi yang akan dipilih. Carilah informasi tentang jenis investasi mulai dari modal investasi, jangka waktu, presentase hasil imbal (return), resiko dan lain-lain.

    Pastikan jenis investasi yang akan dipilih sesuai dengan kemampuan finansial supaya tidak mengakibatkan kerugian.

    Mulailah dari yang minim risiko

    Setiap jenis investasi pasti menawarkan beragam risiko dan return. Oleh karena itu, sebagai pemula pilih dan mulailah dari jenis investasi yang minim risiko. Namun, biasanya investasi dengan minim risiko juga memiliki presentase hasil imbal (return) yang minim pula.

    Salah satu jenis investasi yang cocok untuk pemula yakni investasi reksa dana. Karena untuk memulai investasi pada reksa dana bisa dengan modal minim mulai dari Rp.100.000. tingkat return rata-rata reksa dana juga cukup tinggi tergantung pada perputaran uangnya. Investasi reksa dana juga terbilang mudah karena semua dana investasi akan dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi sehingga sangat cocok untuk mahasiswa yang ingin mulai berinvestasi.

    Baca juga : Jenis-jenis investasi reksa dana yang perlu diketahui

    Pilih investasi jangka menengah

    Karena masih pemula, lebih baik untuk memilih investasi jangka menengah atau diatas satu tahun. Karena transaksi jangka menengah hingga jangka panjang memiliki risiko yang lebih kecilo untuk mengalami kerugian dibandingkan dengan investasi jangka pendek.

    Sebagai contoh investasi jangka menengah yakni investasi reksa dana pasar uang yang dinilai memiliki risiko cuku rendah dibandingkan lainnya. Selain risiko yang cukup rendah, investasi reksa dana pasar uang juga bisa mencapai rata-rata return 10% per tahun.

    Baca juga : Mengenal investasi reksa dana

    Langkah terakhir sebelum melakukan investasi yaitu kumpulkan niat serta atur mindset bahwa berinvestasi itu mudah dan sangat menguntungkan untuk masa depan.

    Salam digitizer!

    spot_img

    Latest articles

    Related articles

    spot_imgspot_img
    spot_img