More

    Google Masih Kuasai Dunia Maya di Hari Jadi Ke-20

    Google merayakan hari jadi ke-20 pada Kamis, 27 September 2018 ini. Seperti hari – hari spesial lainnya, kali Google Doodle pun tampil dengan penuh warna. Selain dekorasi balon, kado dan angka 20, Google juga menambahkan sebuah video berdurasi 1.32 menit.

    Di video ini Google menunjukkan pencarian terpopuler selama dua puluh tahun terakhir dengan berbagai bahasa. Melalui Situs resminya, Google mengatakan bahwa saat ini mesin pencari tersebut sudah dapat diakses menggunakan 150 bahasa dari 190 negara.

    Faktanya google.com terdaftar sejak 15 September 1997. Sedangkan menurut Wikipedia, Google didirikan pada 4 September 1998 oleh Larry Page dan Segrey Bin. Tapi raksasa internet ini sering kali mengganti tanggal hari jadi. Pada 2006 lalu, Google mengubah lagi hari jadinya pada 27 September.

    Baca juga : Paid Promote atau Endorsement, Mana yang Lebih ‘Nampol’?

    Sejak 20 tahun lalu, Google telah menciptakan banyak fitur. Ini dia beberapa fitur yang menjadikan Google sebagai penguasa dunia maya saat ini.

    1. Gmail

    Setiap pengguna internet pasti memiliki email. Karena setiap sosial media yang kita miliki pasti membutuhkan email saat pendaftarannya. Selain itu saat ini email juga dibutuhkan dalam dunia kerja.

    1. Google Maps

    “Malu bertanya, sesat di jalan”. Sekarang tidak perlu khawatir. Google Maps akan membantu navigasi kita ke tempat tujuan.

    1. Youtube

    Siapa yang tidak mengenal Youtube. Platform video terbesar ini bahkan juga bisa jadi lapangan pekerjaan bagi para content creator.

    Baca juga : Augmented Reality di Ikea Place, Coba Dulu Sebelum Beli

    1. Chrome

    Pada 2008 lalu, Google bahkan meluncurkan peramban web dengan nama Chrome.

    1. Android

    Masih di tahun 2008, Google juga meluncurkan Operating System yang saat ini digunakan di hampir semua merek smartphone.

    Baca juga : Peluang Menarik Bisnis Jasa Titip Beli

    Sekarang Google boleh jadi penguasa dunia maya. Tapi perlu diingat, berpuluh – puluh tahun lalu ada dua mahasiswa Stanford University yang berusaha mewujudkan mimpinya.

     

     

     

    spot_img

    Latest articles

    Related articles

    spot_imgspot_img
    spot_img