More

    Creative Market Art and Culture: Ladang Penghasilan bagi para Tenant

    Art and Culture 2018, sebuah acara yang mengundang guest star Endank Soekamti, Nufiwardhana, serta band lainnya  memang menjadi salah satu hal yang menarik untuk ditelisik. Hal ini dikarenakan keberhasilannya yang dibuktikan dengan adanya ribuan pengunjung.
    Sebagai salah satu rangkaian acara Art and Culture 2018 UNESA, Creative Market mendapatkan respon positif dari ribuan pengunjung.  Hampir semua tenant ramai dikunjungi karena produk yang dijual dinilai menarik.

    Baca Juga: Kaledioskop Strategi Digital Marketing 2018

    Menyediakan berbagai produk makanan dan minuman untuk dijual, Creative Market menjadi salah satu tujuan utama yang dikunjungi. Tentu hal ini menjadi keuntungan bagi para tenant.
    Tidak hanya itu, Creative Market juga dikemas dengan menarik oleh para tenant untuk memikat minat pengunjung. Selain itu, di ujung Creative Market terdapat tenant yang menjual produk souvenir tas dengan desainnya yang menarik

    Baca Juga: Startup Gemilang, Sejahterakan Para Peternak Lokal!

    Adanya Creative Market menjadi salah satu faktor penyemangat pengunjung dalam menonton artis ibu kota di acara ini. “Senang, karena kebetulan saya berasal dari luar kota. Jadi kalau lapar tidak perlu jauh-jauh karena disini ada Creative Market dan ternyata banyak pilihan menarik. Kalau menonton seperti ini memang butuh tenaga cukup ekstra. Karena kita kan suka loncat-loncat sambil menikmati lagu yang dinyanyikan,” ungkap Vivi, salah satu pengunjung yang berasal dari Jawa Tengah.
    Di antara banyak tenant, Fat Brother Lok Lok merupakan salah satu tenant yang mampu menarik banyak pengunjung. Mengangkat olahan seafood seperti ikan udang,  ikan lapis telur, stik kepiting, yang dikemas dalam bentuk sate, Fat Brother Lok Lok memang menyasar anak muda. Tak heran, produk ini laris di acara Art and Culture 2018 yang mayoritas pengunjungnya adalah anak muda.

    Baca Juga: Nampol! Strategi Penjualan Akhir Tahun

    Ketika ditanya, ternyata Fat Brother Lok Lok ini merupakan franchise yang berasal dari Malaysia. “Sebenarnya ini franchise dari Malaysia yang punya saos khas, yaitu saos Lok Lok. Makannya namanya Fat Brother Lok Lok. Awalnya kita mencoba membeli. Karena enak dan sepertinya usahanya memiliki prospek yang positif, kita ingin menjadi salah satu franchisenya,” aku Bu Elis, penjual Fat Brother Lok Lok.
    Dengan senyum yang seakan-akan menggambarkan semangatnya, Bu Elis menceritakan bagaimana ia memasarkan produknya. “Untuk memasarkannya, kita punya stand sendiri di Sidoarjo. Kita juga sering mengikuti acara-acara seperti ini serta menjual produknya melalui Instagram. Kedepannya kita berencana akan menjual produk ini berupa frozen food,” lanjut Bu Elis.
    Di penghujung acara Art and Culture 2018, Creative Market masih dikerumuni oleh pengunjung. Acara meriah seperti ini memang menjadi salah satu tujuan bagi anak muda. Para tenant pun berharap UNESA dapat mengadakan acara Art and Culture untuk tahun depan.

     

    spot_img

    Latest articles

    Related articles

    spot_imgspot_img
    spot_img