UKM Indonesia – Apa yang dibutuhkan UKM Indonesia untuk sukses ? pertanyaan itu pernah dilampirkan salah satu peserta pameran UKM di acara PPK Sampoerna bulan September 2015 dulu. Pertanyaan yang lumayan lama terlontar tapi sampai sekarang masih juga belum jelas jawabannya. Sebagian orang yang saya kenal bahkan yang saya tahu sudah mempunyai usaha sendiri akan banyak mengarah ke “kualitas produk atau jasanya”, atau “benerin dulu sistem keuangannya” , “coba optimalkan promosinya”, macam macam lah pendapatnya. Tapi apakah bener benar itu jawabannya.
Tanpa merendahkan, terkadang kecepatan informasi dan teknologi yang ada sekarang kurang bisa dipahami oleh kawan kawan UKM, dimana yang rata rata masih fokus pada dua atau tiga hal dasar bisnis, diantaranya Produksi, Marketing dan Financial. Bisa dua diantaranya atau malah mungkin hanya salah satunya. Bahkan bisa jadi banyak pula UKM di Indonesia yang sebenarnya gak sadar apa yang sedang mereka lakukan selama omset masih jalan buat mereka berarti bisnis ini sedang baik baik saja.
Banyak workshop yang diberikan atau pelatihan usaha dan hampir semua materinya masih saja berputar putar diantara tiga lini usaha diatas tadi. Jadi apakah memang benar itu yang dibutuhkan UKM Indonesia untuk sukses ? atau ada hal hal lain yang bisa dipelajari bersama, diterapkan bersama secara kolektif untuk mencapai kemakmuran bersama.
BacaJuga: Bagaimana Menyusun Digital Marketing Plan
Berikut ini sedikit opini dari saya apa yang dibutuhkan UKM Indonesia untuk sukses ?
1. Hobby Vs Passion
Banyak yang bilang sich, untuk mengawali usaha mulailah dari yang kalian suka, apalagi dimulai dari sebuah hobby pastilah menyenangkan bukan. Hobby yang mengarahkan kita untuk bisa menciptkan sebuah bisnis. Tapi bukan itu yang membuat bisnis kita eksis. Tak cukup hanya menyenanginya, tak cukup hanya menyukainya. Sebuah bisnis harus dilakukkan dengan passion yang jelas, visi yang tegas dan misi yang akurat untuk diterapkan. Bisa jadi saat ini UKM hanya bermain dalam ranah yang kecil, tapi bukan berarti terus menerus bermain dikolam yang sama, untuk terus berkembang dan menjadi lebih baik dibutuhkan lebih dari sekedar hobby. Contohnya DopCrafting, yang memulai usahanya hanya dari hobby membuat crafting Box peningset nikahan, dan hanya menerima order saat musim pernikahan datang. Masih nyaman sich belum ketat deadlinenya. Berbeda dengan sekarang yang sudah mulai menerima Creative Crafting Box dari perusahaan seperti BRI dan PLN, atau bahkan bersinergi dengan UKM lain seperti Pramasew Leather Works dan Revolt Industry. Suasananya sudah pasti berbeda, tekanan deadline, pemahaman brief atas orderan dari klien, pendetailan eksekusi. Ini bukan lagi sebuah hobby, ini adalah sebuah bisnis yang serius.
Tips: BISNIS TIDAK BISA DISAMAKAN DENGAN HOBBY, karena bisnis tidak bisa dijalankan sekedar menjadi hobby. Bisnis butuh keseriusan, bisnis butuh komitmen LEBIH kuat UNTUK BISA BERTAHAN.
2. Networking
Diawal bisnis membangun sebuah database prospek sangatlah penting. Tak semua UKM Indonesia memiliki budget promosi yang besar, apalagi disaat omset masih sangat kecil. Padahal aktifitas promosi tidak bisa kita tinggalkan. Membangun networking setiap hari seperti layaknya mendapatkan suntikan nafas kehidupan buat bisnis kita. Satu orang baru saat ini merupakan sebuah peluang untuk bertemu dengan 10 orang lainnya. Seperti yang dilakukan oleh “Tempat Belajar dan Belanja Manik Manik” yang diberikan oleh Koleksikikie, disini kita tidak hanya bisa belanja aksesoris tapi juga bisa belajar bagaimana cara membuatnya. Di koleksikikie, kita bisa mendapatkan tutorial gratis membuat aksesoris. Itulah kekuatan digital marketing, dalam membangun network secara massive proposal bisnisnya berupa tips dan tutorial. Tidak perlu penjelasan detail kita bisa apa saja, berbagilah dengan audience anda, berikan informasi yang mereka butuhkan dan masih relevan dengan jalur bisnis anda untuk mendapatkan perhatian mereka. Dan saya menyakini keampuhannya jika memang dilakukan dengan rencana yang baik akan menghasilkan jaringan usaha yang besar.
TIPS : Promosi paling efektif dan paling efisien adalah dengan berbagi dengan orang lain bagaimana bisnis kita dibangun, berikan tipsnya, berikan masukan masukan kepada sesama UKM agar bisa saling bersinergi.
BacaJuga: Tips Berjualan Di Instagram
3. Konsistensi
Apa yang biasanya membunuh semangat kita sebagai pemilik usaha ? Buat saya adalah “Rasa Malas”. Begitu banyak planning yang ada diotak, begitu banyak materi terapan yang didapat dari hasil seminar dari workshop semuanya akan hilang tak berbekas saat rasa malas itu tumbuh. Itulah yang harus diperangi, temukan cara bagaimana kita memotivasi diri sendiri. Menjaga konsistensi tak semudah seperti apa yang saya tuliskan disini. Apalagi saat membangun sebuah usaha hampir semua kontrol nya ada ditangan kita. Mau maju mau mundur ya tergantung kita.
TIPS: bikin “TO DO LIST” mulai dari yang paling mudah kita lakukan mengarah yang ke yang paling sulit, dan pastikan isinya relevan dengan pola bisnis yang sedang kita bangun.
BacaJuga: Aplikasi Google Yang Wajib Di Miliki Oleh UKM
4. Spiritual Support
Tak hanya sekedar kreatif tak hanya sekedar inovatif, tanpa suntikan motivasi dari keluarga terdekat semuanya tidak akan jalan. Karena dengan semangat dari merekalah semua masalah yang muncul berubah menjadi tantangan, yang akan membuat usaha kita semakin membesar. Karena waktu yang kita pakai untuk membangun bisnis kita bisa jadi akan memakan waktu yang seharusnya kita berikan kemereka. Karena membuat usaha sendiri bukan berarti sebebas merpati, bisa jadi usaha yang dibutuhkan melebihi saat kita menjadi seorang karyawan.
TIPS: Seringlah berbagi disegala kesempatan, jangan hanya pada saat kita merasakan kesulitan saja baru ada keinginan untuk membaginya.
Empat hal diatas tidaklah sempurna, hanya hasil dari pengamatan dan pembelajaran selama ini membangun usaha sendiri. Mungkin masih banyak tips tips apa apa yang dibutuhkan UKM Indonesia untuk sukses. Berbagi disini ya kawan, jangan sungkan, agar kita semua bisa bersinergi. Silahkan dishare tulisan ini jika dirasa ada yang membutuhkan.
Salam Digitizer,