Tren pemasaran terus dinamis. Seiring dengan meningkatnya penggunaan platform digital, pemasaran digital akhirnya jadi pilihan banyak orang untuk mempromosikan bisnis mereka, salah satunya influencer marketing. Sebelumnya banyak juga strategi lain yang bisa dipakai, mulai dari social media Ads, hingga Google Ads.
Influencer sendiri adalah individu yang memiliki audiens berjumlah besar di media sosial, baik ribuan hingga jutaan pengikut. Mereka adalah kunci penerapan Influencer marketing. Menurut Forbes, strategi pemasaran satu ini penting karena brand bisa secara efektif menjangkau, mempengaruhi, dan membangun kepercayaan target audiens. Lalu, bagaimana tips memilih influencer yang tepat?
Baca juga: 5 Kelebihan Bekerjasama dengan Micro Influencer
Jumlah Followers
Influencer memang dilihat dari seberapa luas lingkup sosialnya, yakni audiens atau follower yang dimiliki. Namun, sebelum memilih followers, Anda juga harus memperhatikan apakah followers sang influencer yang hendak diajak kerja sama cukup potensial untuk menjadi sasaran Anda. Hal ini juga bisa jadi bahan pertimbangan untuk mengukur sejauh mana jangkauan pesan Anda, berapa banyak yang akan melihat oesan tersebut.
Tingkat Interaksi
Ketika memilih influencer, jumlah follower yang banyak bukan selalu jaminan bahwa akun tersebut memiliki tingkat interaksi yang tinggi. Apalagi untuk mengantisipasi follower palsu atau bot, sebaiknya Anda memperhatikan bagimana nilai interaksi di setiap postingan. Apakah sesuai dengan jumlah pengikutnya atau justru bertolak belakang.
Tingkat interaksi ini penting untuk mengukur apakah pesan yang Anda buat tersampaikan dengan efektif melalui sang influencer. Peran influencer di sini adalah sebagai jembatan bagi brand dengan target audiens.
Citra Influencer
Salah satu keunggulan era digital adalah siapa pun bisa mengembangkan persona mereka sendiri di internet, termasuk di media sosial. Maka dari itu, jumlah influencer juga tidak sedikit. Namun dalam memilih influencer, Anda juga harus melihat bagaimana citra yang mereka bentuk, apa saja yang mereka unggah, mereka telah bekerja sama dengan brand apa saja, dan lainnya. Citra mereka di media sosial bisa sangat mempengaruhi branding dan marketing Anda. Jika citra yang terbentuk adalah negatif, besar kemungkinan brand Anda juga akan dinilai demikian. Hal tersebut dapat menurunkan trust maupun loyalitas audiens terhadap brand.
Baca juga: 3 Cara Manfaatkan TikTok untuk Strategi Marketing
Relevansi Brand
Influencer adalah orang yang akan mewakili brand untuk terhubung dengan audiens. Maka dari itu, sang influencer harus bisa menunjukkan relevansinya dengab brand. Pertanyakan ini:
- Apakah sang influencer memiliki value yang sama dengan brand?
- Apakah sang influencer berada di industri yang sesuai untuk mewakilo brand?
- Apa saja fokus kontennya dan bagaimana interaksinya?
Memilih influencer yang tepat akan melancarkan strategi marketing Anda. Dengan hubungan yang sudah intim dan lebih mengetahui audiens, mereka dapat meningkatkan brand awareness hingga membangun loyalitas audiens terhadap brand. Namun, pastikan sebelumnya Anda telah melakukan identifikasi, riset, atau bekerja sama dengan konsultan strategi marketing untuk menilai apakah sang influencer cocok untuk mempromosikan brand Anda.