Pagi ini dering alarm sedikit bikin kaget, bukan karena waktu bangun untuk beranjak dari kasur yang nyaman, tapi reminder yang muncul “Beli Tiket Konser Silampukau???” .
Agak kaget juga, ternyata saya salah setting tanggal. Seharunya alarm ini muncul di H-7 dari Tanggal Konser Silampukau yaitu Tanggal 18 Agustus 2016 besok.
Buat kalian pecinta musik indie pasti sudah tau dengan Band Surabaya bergenre Traditional Folk ini. Diawal kemunculannya membuat saya teringat dengan beberapa lagu lawas yang sering saya dengarkan dari tape kaset punya ayah saya. Bedanya saat ini saya mendengarkannya dari iTunes.
Mendengarkan alunan akustik yang sangat nyaman masuk ketelinga, apalagi bercerita tentang “Apa Adanya Kota Surabaya” membuat saya sedikit mengecilkan suara band band yang dulu saya puja. Band band besar di ranah musik nasional yang masih saja sampai saat ini dikuasai oleh sisi Tengah dan Barat dari Pulau Jawa ini.
“Silampukau iki Arek Suroboyo Cak”
BacaJuga: Industri Kreatif Indonesia Yang Menjadi Trending Topic
Sebenarnya Kota Surabaya ini tak sedikit memunculkan musisi musisi hebat. Dikenalin Ayah saya dengan Band AKA/SAS, dan mulai ngikuti lagu lagunya Gombloh. Masuk SMP mulai “nakal dikit” kenal sama Power Metal dan Grass Rock dibumbui album dari Dewa 19 yang saya beli Rp.5000,- saat itu. Hingga muculnya Boomerang dan Padi yang sampai sekarang lagu mereka masih saja enak didengarkan.
Band band yang sebenarnya memang punya suara lantang di kancah musik nasional. Sayangnya, mungkin ranah industrial mulai memudarkan suara suara nyaring dari Surabaya ini.
Dan sekarang saya dapatkan suara suara jernih dan jujur dari Band yang melaunching Albumnya Dosa, Kota dan Kenangan April 2015 lalu di Kampung Tambak Bayan. Sebuah kampung asli Surabaya yang mulai sedikit tersisih dengan bisingnya pembangunan Hotel dan Mall.
Silampukau Mendekatkan Diri Dengan Jalur Digital
Di era digital ini, semua informasi bisa bergerak secepat gosip gosip artis di berita yang sama sekali tidak mendidik. Dan leganya, Silampukau pun menggunakan beberapa channel Digital Marketing seperti Facebook Page, Twitter, Instagram, Youtube, Google+ dan tentunya Social Media untuk para pemusik dunia yaitu SoundCloud. Bahkan diawal saya mendengarkan album mereka di Spotify, pemutar musik online secara penuh.
BacaJuga: Disaat Market Bergeser Ke Ranah Digital
Dan karena musik adalah salah satu senjata Industri Kreatif yang sedang dikembangkan oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia. Jadi memang sudah saatnya kawan kawan seniman musik mulai sadar untuk menyebarkan karya karyanya dengan menggunakan jalur Digital Marketing ini.
Selamat Berkarya untuk Silampukau. Dan untuk Arek Arek Suroboyo, ayo kita Kopdar di Konser Tunggal Silampukau tanggal 18 Agustus 2016 Di Gedung Cak Durasim Taman Budaya – Jawa Timur , Surabaya.
BacaJuga: Informasi Internet Marketing UKM Indonesia
Salam Digitizer,
