More

    Ketika Manusia Takut Akan Kecerdasan Buatannya

    Artificial Intelligence, sering disebut dengan AI, atau kecerdasan buatan lah ya. Mungkin adalah sebuah mahakarya yang dibuat oleh manusia. Cerita ini dimulai pada tahun 1950-an, program AI pertama yang bekerja ditulis pada 1951 untuk menjalankan mesin Ferranti Mark I di University of Manchester (UK). Hingga terus berkembang pada era sekarang.

    Kecerdasan Buatan

    Berikut adalah beberapa korban keganasan AI, dengan skala dunia :

    1. Garry Kasparov, adalah salah satu korban kekalahan dari kecerdasan buatan (AI). Ia adalah seorang pemain catur professional kelas dunia yang sebelumnya belum pernah terkalahkan sejak 1985 dan berhenti ditahun 1997. Karena kekalahannya melawan AI yang bernama Deep Blue, hanya dengan 19 langkah.

    Lalu, ditahun yang dekat-dekat ini tepatnya tahun 2016.

    1. Lee Sedol, adalah pemuda 35 tahun asal Korea Selatan. Ia adalah seorang pemain GO internasional. Igo, go, weiqi, atau baduk adalah permainanpapan strategis antar dua pemain, berasal dari Tiongkok sekitar 2000 SM sampai 200 SM, mirip catur yang bidaknya warna hitam putih, buat yg belom tau. Dalam permainannya, ia disuruh untuk melawan salah satu AI yang bernama AlphaGo, dan kalah dengan skor 4-1.

    Baca Juga : Suka Main Game? Jajal Nimo TV dan Dapatkan Uang Jutaan Rupiah

    Kok bisa hasil buatan manusia mengalahkan penciptanya? Mungkin jawabannya adalah, dengan contoh Google AlphaGo. AI tersebut dan kebanyakan AI lainnya memiliki sistem pembelajaran seperti layaknya manusia, ia diberi pembelajaran sebanyak-banyaknya, dan ketika selesai belajar ia akan melakukan pertandingan dengan dirinya sendiri.

    Ini mungkin perbedaannya dengan manusia, karena AlphaGo dapat melakukan pertandingan dengan dirinya sendiri daaaaan dapat menggandakan jutaan kali pertandingannya secara berbeda, sehingga mendapat hasil taktik yang beragam dalam waktu yang bersamaan.

    AlphaGo sendiri merupakan Artificial Narrow Intellegence, yaitu kecerdasan buatan yang hanya fokus terhadap satu bidang saja.

    Kecerdasan Buatan The Next Future!

    Informasi dari Telegraph, AlphaGo dikembangkan menjadi AlphaGo Zero, AI ini dapat lebih cepat belajar dari AI yang lainnya dan jika dibandingkan dengan cara pembelajaran manusia. AlphaGo Zero dapat mendapatkan pengetahuan setara 40.000 tahun proses pembelajaran manusia, hanya dengan 40 hari.

    kecerdasan buatan, sumber gambar : Fossbytes

    Baca Juga : Social Media 2019: Pahami Perilaku Pengguna Internet

    Kecerdasan buatan yang akan segera dibuat yaitu :

    1. Artificial General Intelligence. Adalah sistem AI yang memiliki lebih dari satu kegunaan, dan memiliki kecerdasan atau setara dengan kecerdasan manusia. Menurut Ray Kurz seorang ilmuan asal Amerika memprediksi Artificial General Intelligence akan muncul 50% pada 2029.
    2. Artificial Super Intelligence. Sebuah kecerdasan buatan yang lebih cerdas dari penciptanya, atau manusia itu sendiri. Karena banyak banget pro kontra tentang Artificial Super Intelligence ini, banyak film yang menunjukan berbagai sudut pandang tentang hal tersebut. Menurut Ray Kurzweil juga, pada tahun 2045, manusia akan segera menemukan Artificial Super Intelligence

    Jika manusia berhasil menempuh sampai ketitik tersebut, maka akan terjadi sebuah Technological Singuluarity. Jason Silva dalam videonya di National Geographic menjelaskan jika hal tersebut terjadi maka akan menimbulkan ledakan informasi dan pengetahuan yang baru yang mungkin tidak akan dapat dipahami oleh kecerdasan manusia.

    Jika hal tersebut terjadi, dapat menguntungkan atau merugikan manusia sebagai penciptanya sendiri, seperti perkataan ilmuan Elon Musk CEO SpaceX, CEO Tesla Inc, yang beranggapan bahwa hal tersebut dapat membahayakan keberadaan manusia.

    Baca Juga : Samsung Galaxy M20 Siap Launching Februari 2019

    Hal tersebut sudah mulai terjadi, dimulai dari pekerjaan anda yang sudah digantikan oleh kecerdasan buatan. Namun kita seharusnya tidak perlu takut akan hal tersebut, karena dengan meningkatnya pengetahuan secara pesat, maka dengan berkolaborasi denga AI semoga kita dapat mempersingkat waktu untuk menemukan solusi dari masalah ekonomi, sosial, dan kesehatan yang belum ditemukan.

    spot_img

    Latest articles

    Related articles

    spot_imgspot_img
    spot_img