Tips meyakinkan bank ini wajib diketahui oleh para UKM yang ingin mengembangkan usahanya. Karena tidak semua dari kita terlahir dari keluarga yang berkecukupan secara finansial.
Pernah kah terbayang saat kita merupakan bagian dari keluarga besar R. Budi Hartono sosok yang hingga saat ini masih berada di urutan puncak daftar orang terkaya di Indonesia, dengan total kekayaan jika dirupiahkan sekitar Rp. 105,3 triliun.
Atau semacam Eddy Kusnadi Sariaatmadja, yang sukses dengan dengan Elang Mahkota Tekhnologi yang merupakan induk perusahaan media, diantaranya Liputan 6 dan SCTV.
BacaJuga: Opini Yang “YES” Gak Pakai “OH” Dari Suroboyo.ID
Modal sudah cukup, jaringan pun sudah terbentuk, aman, nyaman dan terkendali, benar-benar merupakan bisnis yang menjanjikan bukan hehehe.
Tapi, bagaimana jika kita bukan lah mereka, bukan lah anak atau saudara dari orang terkaya di negeri ini, bukan lah pemilik jaringan besar yang menguasai hampir sebagian besar market di negeri ini.
Pahami kebutuhan bank agar kita bisa meyakinkan bank untuk memberikan pinjaman modal kerja
Bicara mengenai dunia usaha, tidak akan pernah lepas dari lima huruf dasar dalam berbisnis, M O D A L, hehe, iya modal.
Seringkali lima huruf dasar inilah yang menjadi penggerak utama kita untuk memulai memberanikan diri masuk ke dunia usaha, atau sebalik nya, menjadi alasan untuk surut nya nyali karena kurang nya modal.
Sudah kah mencoba untuk meminjam ke sanak saudara, teman, bro n sis hehe.
Atau sudah kah mulai mencoba untuk melihat ke sisi dunia yang jauh lebih menantang, yakni dunia perbankan.
Jika dunia ini yang kita pilih untuk mulai mencari kelima huruf dasar tersebut, maka, dibutuhkan kesungguhan dalam bisnis yang akan atau telah kita geluti. Karena untuk mendapatkan M O D A L, Bank akan menggali lima hal dasar dari kita, yang di kenal sebagai prinsip 5C, yakni Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Economy dan Collateral.
Karakter, adalah upaya Bank untuk mencari tahu tentang diri kita, latar belakang, kebiasaan, hobi, atau hal –hal lain yang dapat digunakan untuk mengukur itikad atau kemauan kita untuk mengembalikan pinjaman dari Bank nantinya ( Willingnes to pay ).
BacaJuga: Tiga Klasifikasi Usaha Mandiri
Kapasitas, adalah sejauh mana kita dapat meyakinkan Bank, bahwa hasil dari bisnis yang kita geluti akan mampu mengembalikan pinjaman yang diberikan Bank kepada kita.
Kapital, adalah sejauh mana kita dapat meyakinkan Bank dalam bentuk laporan keuangan yang kita miliki.
Kondisi Ekonomi, adalah pertimbangan yang melihat seberapa besar ketergantungan usaha kita dengan kondisi ekonomi yang ada. Sebagai contoh beberapa saat yang lalu terjadi gejolak ekonomi yang bersifat negatif dan membuat nilai tukar rupiah menjadi sangat rendah, hal ini menyebabkan perbankan akan menolak setiap bentuk kredit investasi maupun konsumtif.
BacaJuga: Kenapa Dollar Menguat ? Kenapa Rupiah Melemah ?
Kolateral, adalah jaminan yang bisa dikonversikan ( di sita ) menjadi pelunasan bagi hutang kita saat kita wanprestasi ( kondisi saat kita tidak dapat memenuhi kewajiban kepada Bank ).
Dan jika dari prinsip 5C yang kita miliki masih belum bisa meyakinkan Bank untuk bersahabat dengan kita, dan memberikan apa yang kita harapkan, maka, jangan menyerah, akan selalu ada jalan untuk mereka yang bersungguh-sungguh, akan selalu ada jalan bagi mereka yang mencari peluang demi sesuap nasi dan sebongkah berlian.
Tidak akan pernah mudah untuk mewujudkan impian yang kita miliki karena jika mudah bukanlah sebuah impian namanya, hehe, tidak semua orang bisa mewujudkan mimpi namun, setiap kita memiliki kesempatan untuk mewujudkan mimpi, sebagaimana di kutip dari ucapan Harriet Beecher Stowe,
” Jangan pernah menyerah, karena ada tempat dan saat dimana ombak paling tinggi sekalipun akan berbalik arah”.
BacaJuga: Kumpulan Artikel Terbaik Mengenai Strategi Internet Marketing
Salam Digitizer,