GSejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2015, Go-Jek kini menguasai 80% pangsa pasar online food delivery di Indonesia lewat layanan Go-Food. Hal ini juga didukung kuat oleh jumlah pesanan yang tumbuh 7 kali lipat dalam 2 tahun terakhir.
Menurut riset dari Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI), keberadaan Go-Food sudah mendominasi pasar. Hal ini tentu menunjukkan kepopulerannya baik di kalangan konsumen maupun mitranya. Riset tersebut menyebutkan 92% mitra bergabung bersama Go-Jek karena teknologi Go-Food.
Wakil Kepala LD FEB UI, Dr. Paksi C.K. Walandouw, dalam keterangan tertulis mengungkapkan bahwa brand awareness Go-Food membuat para UMKM semakin yakin usaha mereka bisa berkembang dengan aplikator tersebut. Tidak hanya itu, aspek teknologi yang dinilai lebih superior juga menambah keyakinan dan kepercayaan UMKM terhadap layanan pesan antar-makanan.
Baca juga: Mediv, Aplikasi Baru Berbasis Augmented Reality untuk Dunia Medis
Brand awareness yang telah terbangun dengan baik di mata pelanggan, juga membuat para UMKM semakin yakin usaha mereka bisa berkembang.
Paksi mengungkapkan bahwa aspek teknologi yang dinilai lebih superior juga menambah keyakinan dan kepercayaan UMKM terhadap layanan pesan antar-makanan.
Menurut Paksi, kepercayaan ini tumbuh dari teknologi Go-Food yang dicap unggul oleh mitra merchant. 90% mitra bergabung karena aplikator tersebut sudah ada lebih lama di Indonesia, lebih terpercaya serta lebih aman dibandingkan kompetitor.
Baca juga: Mengenal Cost Per Lead dalam Digital Marketing
Selain itu, aplikasi penyedia jasa pesan antar ini juga dinilai menguntungkan para mitra, terutama yang skala bisnisnya kecil dan menengah. Tercatat 93% mitra UMKM melaporkan peningkatan volume transaksinya setelah menggunakan aplikasi manajemen merchant Go-Food.
Berdasarkan riset tersebut, Chief Commercial Expansion Go-Jek, Catherine Hindra Sutjahyo yakin kalau aplikator ini tak hanya sukses di Indonesia melainkan juga di Asia Tenggara.
“Melihat kepercayaan mitra dan konsumen dalam memanfaatkan teknologi, kami yakin Go-Food tidak hanya dapat terus memimpin pasar Indonesia, tapi juga memperkuat posisinya di Asia Tenggara,” katanya.
Baca juga: BBM Ucapkan Selamat Tinggal, Mulai 31 Mei 2019 Stop Layanan
Sebagai informasi, hasil dari riset LDUI tersebut dilakukan kepada 1.000 mitra UMKM Go-Food di 9 kota. Balikpapan, Bandung, Jabodetabek, Denpasar, Makassar, Medan, Palembang, Surabaya, Yogyakarta. Selain itu, hasil riset juga ditemukan bahwa mitra aplikator tersebut turut berkontribusi sebesar Rp 18 triliun kepada perekonomian Indonesia.