Free Porn
xbporn

https://www.bangspankxxx.com
More

    Coachella 2019: Strategi Marketing untuk Meningkatkan Brand Awareness Melalui Festival Musik

    Siapa sih yang tidak tahu festival musik  kelas dunia seperti  Coachella? Mungkin Anda adalah salah satu orang yang pernah atau ingin datang ke festival ini. Coachella 2019 merupakan festival musik terbesar di Amerika Utara yag sudah dimulai sejak tahun 1990. Festival ini diisi oleh banyak musisi terkenal sekelas Ariana Grande, Kanye West, Justin Bieber, Selana Gomez. Tentunya mereka memiliki fans dan followers yang mencapai jutaan di media sosial. 

    Baca juga:
    Mengenal Cost Per Lead dalam Digital Marketing

    Coachella 2019

    Demi Carey, of Scotland, shows off her fashion during the Coachella Valley Music and Arts Festival at the Empire Polo Club in Indio on Sunday, April 21, 2019. (Photo by Jennifer Cappuccio Maher, Inland Valley Daily Bulletin/SCNG)

    Sekitar 250.000 orang yang menghadiri festival ini setiap tahunnya dengan tiket seharga $429 per hari dari dua akhir pekan festival berjalan. Tentunya dengan nominal tiket yang tidak murah dan pengunjung yang dari tahun ke tahun semakin banyak.  Coachella 2019 ini menjadi trendsetter tersendiri bagi perusahaan komersial.

    Festival ini bukan hanya memberikan keuntungan bagi penyelenggara tetapi perusahaan khususnya dibidang  fashion juga mendapat keuntungan yang besar dari promosi.

    Menurut Launchmetrics, sebuah perusahaan intelijen media festival ini menghasilkan 460.000 posting media sosial (70% Instagram). Nilai perkiraan paparan lebih dari $116 juta.

    Dilansir dari footwearnews.com, Rephun selaku Chief Filp Flop mengatakan bahwa Coachella merupakan alat pemasaran, mengkombinasikannya dengan para influencer terkenal untuk memperkenalkan brand kami.

    Para influencer yang menggunakan fashion dari merek tertentu, lalu memposting foto di media sosial seperti Instagram akan mengundang banyak orang di dunia maya untuk mengetahui brand apa yang digunakan oleh iinfluencer tersebut. Sehingga  mereka akhirnya mencari nama brand yang digunakan tersebut melalui website perusahaan.

    Semakin banyak brand tersebut dipromosikan  membuat pengguna media sosial semakin banyak mencari tahu produk tersebut sehingga brand semakin dikenal oleh banyak orang.

    Coachella sendiri memiliki target pengunjung yaitu kaum millennial dengan rentang umur 25 tahun sampai 34 tahun. Millennial ini identik dengan penggunaan sosial media untuk eksistensi diri.

    Dari segi marketing, strategi ini sangat tepat karena mendatangkan pelanggan baru dalam satu waktu.  Perusahaan tidak membutuhkan promosi yang berlebihan karena dengan promosi yang berkolaborasi dengan artis maupun influencer di Coachella 2019 bisa mendatangkan pelanggan baru bagi brand tersebut.

    Baca juga:
    Strategi Marketing Cashback: Apakah Uang Benar-Benar Kembali?

    spot_img

    Latest articles

    Related articles

    spot_imgspot_img
    spot_img